AKUNTANSI INTERNASIONAL
4EB13
KELOMPOK 3:
Dwi Rahmadani (28212052)
Dina Lestari (22212165)
Edwin Kurniadipa (22212369)
Fadhilah Asnita (22212615)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam dunia bisnis, Indonesia sudah memasuki era
globalisasi, dimana perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan usahanya
hingga memiliki kedudukan yang bagus dimata dunia. Kedudukan atas keberhasilan
perusahaan dapat tercermin dari laporan
kinerja perusahaan. Hal ini tentu tidak terlepas dari peranan akuntansi,
akuntansi dapat diartikan sebagai bahasa bisnis untuk mengkomunikasikan
aktivitas keuangan yang dilakukan oleh manajemen kepada pihak intern maupun pihak ekstern.
Peranan akuntansi terhadap perusahaan berkaitan
langsung dengan sistem akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan itu sendiri.
Fungsi utama sistem akuntansi adalah
meningkatkan seoptimal mungkin agar sistem tersebut dapat menghasilakn berbagai
informasi akuntansi yang terstruktur, yaitu tepat waktu, relevan dan dapat
dipercaya.
Akuntansi pada perusahaan harus berkembang agar mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan diperusahaan
pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis yang sudah memiliki
jaringan meluas harus mengikuti pula sistem akuntansi internasional. Akuntansiinternasional
memiliki konteks yang lebih luas, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk
perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas batas negara atau
perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara
lain. Proses akuntansi internasional tidak jauh berbeda pada setiap negara
tetapi penting untuk diketahui perbedaan tersebut meliputi perbedaan budaya praktek
bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingat inflasi, resiko
bisnis, serta peraruran perundan-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan
multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan
keuangannya. Akuntansi internasional penting bagi mereka yang ingin mengelola
suatu usaha atau memperoleh pembiayaan melibatkan batas negara.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Akuntansi
Indonesia
Akuntansi mulai
diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukti yang jelas terdapat
pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan
berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan
oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi
komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik
bisnis di Indonesia selama era ini.
Selanjutnya
akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun
1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang
menanamkan modalnya di Indonesia. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia
diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol
pembukuan perusahaan.
Tidak banyak
perubahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Perkembangan selanjutnya tata buku sudah mulai
ditinggalkan orang. Di Indonesiaperusahaan atau orang semakin banyak menerapkan
sistem akuntansi Anglo Saxon. Selama ini terjadi dualisme
praktek akuntansi di Indonesia. Di satu pihak banyak perusahaan menerapkan
sistem akuntansi Belanda. Di pihak lain sistem akuntansi Amerika semakin banyak
digunakan akibat semakin bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem
Amerika serta semakin banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke
Indonesia.
Indonesia
yang pada awalnya menganut sistem tata buku, seperti yang dipakai di Belanda
saat itu, pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Makin
meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan
akuntansi telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan
model Amerika pada tahun 1960.
Berkembangnya
sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia juga disebabkan adanya penanaman
modal asing di Indonesia yang membawa dampak positif terhadap perkembangan
akuntansi, karena sebagian besar penanaman modal asing menggunakan sistem
akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon). Penyebab lainsebagian besar mereka
yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansimenyelesaikan pendidikannya
di Amerika, kemudian menerapkan ilmu akuntansi itudi Indonesia.Selanjutnya,
pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika.
Pada pertengahan tahun 1980-an, sekelompok teknokrat
muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi.
Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetetif dan
lebih berorentasi pada pasar, dengan dukungan praktik akuntansi lebih baik.
Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing
dan lembaga-lembaga internasional. Sebelum perbaikan pasar modal dan pengenalan
reformasi akuntansi tahun 1980-an dan awal 1990-an, dalam praktik banyak
ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan, satu untuk menunjukkan
gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu
untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk
mengajukan pinjaman/kredit dari bank domestik dan asing; dan satu lagi yang
menunjukkan hasil negatif (rugi) untuk tujuan pajak. Pada awal tahun 1990-an,
tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan
terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan
dan perilaku investor. Skandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang
dimiliki oleh tiga yayasan yang dikendalikan presiden
Bank Duta Go Public pada tahun 1990, tetapi gagal
mengungkapkan kerugian yang terjadi. Bank Duta juga tidak menginformasi semua
informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah
tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (Pertengahan
1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser mengatakan bahwa bagi pemerintah
Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah
menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model “casino” mejadi model
yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang. Berbagai skandal
tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan
kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama,
pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar
akuntansi keuangan (PSAK). Kedua, pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia
(Work Bank) melaksanakan proyek Pengembangan Akuntansi yang ditunjuk untuk
mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada
tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam
UndangUndang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan
aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar Modal.
Jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin
meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan
keuangan sampai awal 1998, kebangkrutan konglomerat, collapsenya sistem
perbankan, meningkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja
sama dengan IMF, melakukan negosiasi atas berbagai paket penyelamat yang
ditawarkan IMF. Pada waktu ini kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada
buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi
(transparansi).
2.2
Sejarah Akuntansi Di Inggris
Akuntansi
di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespons
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut
undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainya, tapi masih
memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan nilai professional. Sejak
tahun 1970-an, sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang
perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth dan
Seventh Directive.Pada saat yang sama, standar akuntansi dan
proses penyusunan standar telah menjadi lebih otoritatif.
Warisan
akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan Negara
pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita
kenal saat ini. Konsep kewajaran penyajiandari hasil dan posisi keuangan
(kebenaran dan kewajaran) juga berasal dari inggris. Pemikiran akuntansi
professional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat,
dan semua bekas jajahan inggris termasuk hong kong, india, Kenya, selandia
baru, Nigeria, singapura, dan afrika selatan.
2.2.1
Karakteristik Standar Akuntansi Inggris:
1. Regulator :
CCAB (Consultative Committee of Accountancy Bodies), FRC (Financial Reporting
Council, AIDB (Accountancy Investigation dan Discipline Board), POB
(Professional Oversight Board).
2. Regulasi :
Undang-Undang Perusahaan 1981 dan profesi akuntansi
3. Laporan
keuangan : laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca, laporan arus
kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan akuntansi, catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan, dan laporan auditor. Perusahaan
kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan
termasuk laporan gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan
informasi minimun yang telah ditentukan sebelumnya.
2.2.2
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua
sumber utama untuk standar akuntansi keuangan di Kerajaan Inggris adalah
undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan–perusahaan
yang tergabung di Kerajaan Inggris secara luas diatur oleh undang-undang yang
disebut undang-undang perusahaan. Undang-undang tersebut telah diperbarui,
diperluas, dan digabungkan selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, pada tahun
1991 EU Directive diimplementasikan, menambahkan aturan hukum
yang menyangkut ketentuan format, prinsip akuntansi, dan akuntansi dasar.
Perusahaan – perusahaan boleh memilih dar format neraca alternative dan empat
format akun laba dan rugi.
Undang-undang tahun 1981
juga menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
1. Pendapatan
dan beban disesuaikan dengan dasar akrual
2. Aset
dan Kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung
secara terpisah
3. Prinsip
konservatisme (kehati-hatian) diterapan, khususnya dalam pengenalan penghasilan
yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5. Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung.
Undang-undang tersebut
berisi aturan valuasi yang luas yang didalamnya akun bisa didasarkan pada harga
perolehan atau biaya sekarang.
Companies
Act pada tahun 1985 menggabungkan dan memperluas legislasi lebih awal dan
diubah pda tahun 1989 untuk mengakui EU Seventh Directive. Undang-undang
ini menfharusakan adanya penggabungan lapoan keuangan, walaupaun penggabungan
sudah merpakan praktik standar. Ketentuan hukum merupakan sesuatu yang umum dan
memungkinkan adanya fleksibilitas dalam penerapan atar kasus.
Enam
dewan akuntansi di Kerajaan Ingris berikut ini dihubungkan memaliu Consultative
Committee of Accountancy Bodies (CCAB), yang dibentuk pada tahun 1970.
1. The
Institute of Chartered Accountants In England and Wales
2. The
Institute of Chartered Accountants In England in Ireland
3. The
Institute of Chartered Accountants In England in Scotland
4. The
Association of Chartered Certified Accountants
5. The
chartered Institute on Managemant Accountants
6. The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Hingga 2000, standar audit
merpakan tanggung jawab sebuah dewan dari CCAB. Pada tahun
tersebut Accountancy Foundation dibentuk untuk mengatur dan mengawasi
profesi audit.
2.2.3 Laporan Keuangan
Laporan
keuangan Inggris merupakan laporan keuangan yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan biasanya mencakup:
1. Laporan
direktur
2. Akun
laba dan rugi serta neraca
3. Laporan
arus kas
4. Laporan
keseluruhan laba dan rugi
5. Laporan
kebijakan akuntansi
6. Catatan
yang direferensikan dalam laporan keuangan
7. Laporan
auditor
Laporan
direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi dan perkembangan
yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca, dividen yang
dianjurkan, nama-nama direktur pemegang sahamnya, dan kontribusi politik serta
sumbangan amal. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus menyertakan laporan
mengenai penguasaan bersama dengan pengungkapan mengenai gaji direktur, komite
audit dan kendali internal, dan sebuah pernyataan bahwa perusahaan berjalan
dengan baik. Laporan keuangan harus memberikan pandangan yang adil dan benar
mengenai keadaan dan keuntungan perusahaan. Untuk mencapai hal ini, informasi
tambahan mungkin diperlukan, dan dalam keadaan tertentu persyaratannya bisa
dikesampingkan. Yang terakhir dikenal juga dengan “Pengesampingan yang adil dan
benar”.
Laporan
keuangan grup hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk. Kendali
“perusahaan” cabang terjadi ketika perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan
keuangan inggris adalah bahwa perusahaan – perusahaan kecil dan menengah
dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan
criteria ukuran perusahaan
2.2.4
Penghitungan Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akusisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi
bisnis. Namun syarat-syarat penggunaan metode penggabungan sangat terbatas
sehingga hamper tidak pernah digunakan. Di bawah metode akusisi, goodwill
dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga
pasar dari asset bersih yang diakusisi.
Aset-aset
bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan
keduanya. Jadi , revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan
amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk
asset-aset yang mendasarinya.
Pinjaman
yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa
dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi
pension dan kepetingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara
sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan.
Semua
perusahaan inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih alih GAAP Inggris yang
baru saja dijelaskan, jadi inisiatif Uni Eropa pada tahun 2005 untuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan–perusahaan
Inggris yang tidak terdaftar juga.
2.3 Contoh
Perusahaan Inggris di Indonesia
2.3.1 HSBC
HSBC Holdings PLC (NYSE : HBC,LSE:HSBA, SEHK:005,
EURONEXT:HSBC), adalah salah satu grup perbankan terbesar di dunia. HSBC bermarkas
di London, dengan kantor pusat di Menara HSBC, London, sebuah bagian dari pengembangan Canary Wharf di London Docklands. Anggota pendirinya adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited, sebuah bank yang dibentuk oleh orang Skotlandia - Thomas Sutherland – untuk
membiayai perdagangan di Timur Jauh di 1865.
Pada 2005, bank ini merupakan perusahaan terbesar keempat dalam segi aset. Ia melaporkan
jumlah pemasukan dalamdolar AS sekitar 70% berasal dari luar Britania. Nyaris 40% berasal dari operasinya di Hongkong. Sebelum pindah markasnya ke London pada awal 1990-an, ia bermarkas di Hong Kong. HSBC merupakan bank
terbesar di Hong Kong, dan kedua terbesar di dunia setelah Citigroup.
Di Indonesia, HSBC mulai hadir di Jakarta pada tahun 1884, sehingga merupakan salah satu bank tertua di
Indonesia.
2.3.1 British Petroleum
British Petroleum Indonesia merupakan perusahaan
minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di London, Kerajaan Inggris. British
Petroleum telah beroperasi di Indonesia lebih dari 35 tahun, kini menjadi salah
satu investor terbesar di Indonesia, dengan investasi kumulatif lebih dari USD
5 Miliyar. Akuisisi asset ARCO pada tahun 2000-an dan persetujuan dari
pemerintah Republik Indonesia pada Maret 2005 untuk memulai konstruksi LNG
Tangguh, memperbesar secara signifikan posisi British Petroleum pada sector
energy di Indonesia. Saat ini British Petroleum Indonesia memiliki karyawan
lebih dari 1.000 orang yang sebagian besar berada di Jakarta dan Papua Barat.
PERBANDINGAN SISTEM
AKUNTANSI
3.1.1
Sistem
Akuntansi di Indonesia
3.1.1 Regulasi dan Pembinaan Akuntansi
Pengaturan akuntansi di
Indonesia oleh ikatan akuntan Indonesia (IAI) dibawah pengawasan departenen
keuangan IAI membawahi institute akuntan public Indonesia menyusun standar
akuntansi keuangan (SAK) dan standar professional akuntan public (SPAP). IAI
dibentuk pada 23 desember 1957. Pada tahun 1972 IAI bekerjasama dengan badan
Pembina pasar uang dan modal membentuk panitia penghimpun bahan-bahan dan
struktur GAAP dan struktur GAAS. Pada tahun 1994, IAI mengadopsi standar
IASC yang dituangkan dalam PSAK yang berlaku 1 januari 1995. IAI juga menjadi
anggota International Federation Accountant (IFAC). Sebagai anggota IFAC, IAI
berkewajiban (1) Mengajak pemerinta dan badan penyusun standar agar laporan
keuangan perusahaan yang diterbitkan mematuhi International Accounting
Financial Reporting (IFRS). (2) Mengajak badan pasar modal, industry dan
masyarakat bisnis agar menerbitkan laporan keuanganmenurut IFRS dan
mengungkapkan fakta dari setiap kepatuhannya. (3) membantu pengembangan pengakuan
IFRS secara internasional. (4) Memonitor kepatuhan terhadap IFRS melalui
penelaahan quality insurance yang ditetapkan SMO (statement of membership).
Realisasi kewajiban IAI
sebagai anggota IFAC mengenai penerapan IFRS di Indonesia diharapkan terjadi pada
tahun 2008. Saat ini IAI memiliki 59 SAK diantaranya dirujuk dari IAS 28
standar, diciptakan sendiri 11 standar dan dari FASB 17 standar, 2 Accounting
Priciples Board Opinion dan 1 buletin.
3.1.2
Komponen-komponen
pelaporan
a)
Neraca
b)
Perhitungan laba/rugi
c)
Laporan arus kas
d)
Laporan perubahan ekuita
e)
Catatan pada laporan
keuangan
3.1.3
Pengukuran
akuntansi
o
Konsep Matching
o
Penggabungan usaha
menggunakan motede penyatuan kepentingan atau pooling of interest dan metode
pembelian (purchase)
o
Goodwill yang timbul akibat
akuisisi dikapitalisasi dan diamortisasi dalam 5 tahun paling lama 20 tahun
o
Jumlah nilai buku yang
melampaui nilai wajarnya dibebankan ke laba atau earning
o
Joint venture menggunakan
metode ekuitas.
3.2 Sistem Akuntansi di Inggris
Akuntansi di inggris berkembang
sebagai cabang ilmu yang independen dan sevara pragmatis menyikapi kebutuhan
dan praktik usaha. Inggris merupakan Negara pertama didunia yang mengembangkan
profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Masyarakat akuntansi pertama yang
diakui adalah masyarakt akuntansi di Edinburgh, yang disahkan oleh akta kerjaan
pada tahun 1854. Masyarakat yang serupa secara resmi diakui di Glasgow pada
tahun 1855 dan di Aberdeen pada tahun 1867. Akuntansi profesional bermula pada
masyarakat professional ini.
3.2.1
Regulasi
dan pembinaan aturan akuntansi
Kegiatan perusahaan yang
didirkan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang
undang perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 1981 direktif keempat UE
diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip akuntansi dan
konvensi dasar akuntansi.
Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan lima
prinsip dasar akuntansi:
a)
Pendapatan dan beban harus
ditandingkan menurut dasar akural
b)
Pos aktiva dan kewajiban
secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara
terpisah
c)
Prinsip konservatisme
diterapkan, khususnya dalan pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan
kerugian yang diketahui
d)
Penerapan kebihakan
akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibakan
e)
Prinsip kelangsungan usaha
diterapkan unguk perusahaan yang menggunakan akutansi.
Berikut
enam badan akutansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan
akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
a)
Institut Akuntan Berizin
Resmi di Inggris dan Wales ( The Institue of Chartered Accountants in England
and Wales-ICAWE )
b)
Institut Akuntan Berizin
Resmi di Irlandia ( The Institute of Chartered Accountants Ireland – ICAI
)
c)
Institut Akuntan berizin
resmi di Skotlandia ( The Institute of Chartered Accountants in Scotland –
ICAS )
d)
Asosiasi Akuntan Berizin
Resmi dan Bersertifikat ( the Association of Chartered Certified Accountants –
ACCA)
e)
Institut Akuntan Manajemen
Berizin Resmi ( The Chartered Instute of Management Accountants – CIMA )
f)
Institut Keuangan dan Akuntansi
Publik Berizin Resmi ( the Chartered Institute of Public Finamce and
Accountancy – CIPFA )
Penetapan standar akuntansi
di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
3.2.2
Komponen-komponen
pelaporan
Pelaporan
keuangan di inggris termasuk yang paling komprehensif didunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup :
a). Laporan
direksi
b). Laporan
laba dan rugi dan neraca
c). Laporan
arus kas
d). Laporan
total keuntungan dan kerugian yang diakui
e). Laporan
kebijakan akuntansi
f). Catatan
atas referensi dalam laporan keuangan
g). Laporan
auditor
3.2.3
Pengukuran
akuntansi
Inggris
memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk
penggabungan usaha. Goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar
penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Aktiva dapat
dinilai dengan menggunakan biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan
keduannya. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar pengukuran
yang digunakan terhadap aktiva terkait. Pajak tangguhan dihitung berdasarkan
metode kewajiban dengan dasar provisi penuh untuk kebanyak perbedaan waktu.
BAB IV
KESIMPULAN
Bahwa dalam perkembangannya suatu sistem akuntansi
selalu mengalami perubahan baik isi maupun fungsi suatu standar akuntansi yang
ada di Indonesia sendiri perkembangan akuntansi sudah di mulai sejak era
penjajahan Belanda sekitar 17(ADB 2003) atau sekitar tahun 1642. Indonesia yang pada awalnya menganut sistem tata buku,
seperti yang dipakai di Belanda saat itu, pada akhirnya berpaling ke praktik
akuntansi model Amerika yaitu Anglo
Saxon.
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu
tunggal, secara pragmatis merespons terhadap kebutuhan dan praktik
bisnisInggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah
profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini. Konsep kewajaran
penyajiandari hasil dan posisi keuangan (kebenaran dan kewajaran) juga berasal
dari inggris. Semua perusahaan inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih
alih GAAP Inggris yang baru saja dijelaskan, jadi inisiatif Uni Eropa pada
tahun 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan–perusahaan
Inggris yang tidak terdaftar juga.
Adapun
perusahaan inggris yang terdapat di Indonesia yaitu HSBC dan British Petroleum.
Perbandingan sistem akuntansi Indonesia dan Inggris dapat dilihat dari regulasi
dan pembinaan aturan akuntansi, komponen pelaporan, dan perhitungan akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanti, Rita Eni dan Indah Nugraheni. 2001. Siklus
Akuntansi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
http://sumut.kemenag.go.id/file/file/EVOLUSI/iacb1333974123.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar