Tugas Personal Pengantar Bisnis No. 1
Dwi Rahmadani (28212052)
1EB12
Pengantar Bisnis
“Bisnis”
Disusun oleh :
Dwi
Rahmadani
(28212052)
1EB12
Universitas
Gunadarma
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa. Karena atas limpahan anugerah yang telah diberikan-Nya, kami mampu
menyelesaikan makalah ini. Lebih
lanjut lagi, makalah memuat hal-hal mengenai BISNIS.
Pada kesempatan ini izinkanlah
saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wuri Purnamasari selaku dosen
pembimbing Pengantar Bisnis yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing,
mengarahkan, melatih dan membantu saya , sehingga saya mampu menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa masih
banyak kesalahan-kesalahan atau kekeliruan baik dalam hal bahasa ataupun cara
penulisan penelitian ini. Untuk itu, segala ide, saran maupun kritik yang
bersifat membangun, sangat saya harapkan untuk menyempurnakan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Depok, 14 November 2012
Dwi Rahmadani
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………....
1. Latar Belakang............................................................................................................
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................
3. Tujuan Penelitian........................................................................................................
4. Manfaat Penelitian......................................................................................................
BAB II ISI …………………..…………………………………………………….…....
1. Pengertian Bisnis…....................................................................................................
2. Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli.........................................................................
3. Jenis-jenis Bisnis ………………...............................................................................
4. Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis.............................................................................
5. Fungsi-fungsi Bisnis ………………………………………………………………..
6. Etika Bisnis ………………………………………………………………………..
7. Prinsip-prinsip Bisnis ……………………………………………………………...
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
1. Kesimpulan.................................................................................................................
2. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...……………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Dewasa ini, sudah
banyak sekali bentuk
bentuk bisnis yang dapat kita temui,
seperti bisnis manufaktur, bisnis jasa, bisnis informasi sampai bisnis
transportasi. Pada dasarnya tujuan bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan,
dengan cara menjual barang atau memberikan jasa pelayanan kepada orang lain
ataupun mengembangkan
dan mentransformasikan berbagai sumber daya yang ada menjadi barang atau jasa
yang diinginkan konsumen.
Dalam era
globalisasi ini, kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk
untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik
dan pengelola bisnis tersebut akan mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau modal yang mereka telah mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar
keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti contohnya koperasi. Contoh bisnis
seperti ini berkaitan dengan sistem sosialistik, tidak seperti bisnis besar
pada umumnya yang kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, perusahaan besar,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Perlu diketahui bahwa bisnis juga memiliki nilai-nilai etika yang tidak boleh dilanggar dan
prinsip-prinsip dalam menjalankannya. Nilai-nilai etika yang penting untuk
diperhatikan antara lain, kejujuran,
keadilan, rasa simpati, rendah hati, dan kecerdasan. Dengan memperhatikan etika
dan prinsipnya diharapkan dunia perbisnisan akan lebih maju, disamping
memperoleh keuntungan juga dapat memajukan usaha dan memakmurkan pekerjanya.
2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bisnis?
2. Apa saja jenis-jenis bisnis?
3. Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis?
3.
Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi tentang bisnis
2. Sebagai syarat dalam pemenuhan tugas
Pengantar Bisnis.
3. Untuk mengetahui pengertian
bisnis dan jenis-jenisnya.
4.
Manfaat Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian bisnis
berikut dengan contoh-contohnya.
2. Agar mengetahui etika etika yang terdapat dalam bisnis.
3. Agar mahasiswa dapat memahami dan
memanfaatkannya dalam praktek bisnisnya sendiri.
BAB II
ISI
1.
Pengertian
Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari
kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis,
dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk
mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan
operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan
seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem
sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis
berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat
merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan
yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih
menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
2.
Pengertian
Bisnis Menurut Para Ahli
·
Huat, T Chwee (1990)
Bisnis dalam
arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi
yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai
suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service
to satisfy the needs of our society.
·
Steinford ( 1979)
Business is an
institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya
bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis
pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
sambil memperoleh laba.
·
Griffin dan ebert (1996)
“Business is
all those activities involved in providing the goods and services needed or
desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang
menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan
yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum
maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat
Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha
informal lainnya.
·
Hughes dan Kapoor
“Business is an
organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan
dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa
bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan
menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues)
lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba
merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui
laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba
yang lebih besar.
·
Allan Afuah (2004)
“Business is
the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods
and services that satisfy societies needs. The general term business refer to
all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya Bisnis ialah
suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual
barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan
menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.
·
Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis
merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan konsumen.
·
Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis adalah
jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk
kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
·
Mahmud Machfoed
Bisnis adalah
usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk
mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
·
Brown dan Petrello (1976)
“Business is an
institution which produces goods and service demanded by people.” Artinya
bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis
pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
sambil memperoleh laba.
3.
Jenis-jenis
Bisnis
·
Monopsoni
Monopsoni adalah keadaan dimana satu
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering
terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi
tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh
dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni
sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia
yaitu, PT.KAI
· Monopoli
Monopoli (dari bahasa
Yunani:
monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan
atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang
tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki
suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu
mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat
barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya
di pasar
gelap
· Oligopoli
Oligopoli adalah pasar di mana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah
perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli,
setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan
permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas,
sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri
yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen,
industri mobil, dan industri kertas.
·
Oligopsoni
Oligopsoni adalah keadaan dimana dua
atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli
tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
4.
Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada
setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum, yaitu:
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya
dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami
kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau
lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama
seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki
tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat
dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh
beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki
tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan
dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda.
Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi.
Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai
akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari
banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan
aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan:
- Manufaktur adalah bisnis yang
memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen,
kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah
perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
- Bisnis jasa adalah bisnis yang
menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara
meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah
konsultan dan psikolog.
- Pengecer dan
distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen
dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen
adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
- Bisnis pertanian dan
pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman
atau mineral tambang.
- Bisnis finansial adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
- Bisnis informasi adalah bisnis
menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti
intelektual (intelellectual property).
- Utilitas adalah bisnis yang
mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya
didanai oleh pemerintah.
- Bisnis real estate adalah bisnis yang
menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan
properti, rumah, dan bangunan.
- Bisnis transportasi adalah bisnis yang
mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari
sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
5.
Fungsi-fungsi Bisnis
Menurut Steinhoff (1979: 17), fungsi yang dilakukan oleh aktivitas
bisnis dapat
dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar yaitu:
·
Acquiring
raw materials
Pabrik mi instan tidak akan dapat melakukan kegiatan produksi mi
instan seandainya tidak ada bahan baku tepung terigu yang terbuat dari bahan
baku gandum. Pabrik mobil tidak akan dapat memproduksi mobil seandainya tidak
ada perusahaan peleburan baja yang menyuplai kebutuhan baja bagi industri
mobil. Demikian pula seorang akuntan tidak akan mampu melakukan aktivitas audit
seandainya dia tidak pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi.
Contoh-contoh tersebut di atas memperlihatkan fungsi bisnis yang pertama, yaitu
memperoleh baku.
·
Manufacturing
raw materials into products
Setelah bahan baku diperoleh, perusahaan akan mengolah bahan baku
tersebut menjadi produk. Kembali pada contoh di atas, perusahaan mi instan akan
mengolah bahan baku tepung terigu menjadi mi instan dengan diberi berbagai
variasi bumbu, seperti mi instan rasa kari ayam, rasa soto, mi goreng, dan
lain-lain.
·
Distributing
products to consumers
Produk yang dihasilkan perusahaan selanjutnya didistribusikan
kepada konsumen. Kegiatan distribusi produk dari produsen kepada konsumen
melibatkan berbagai perusahaan bisnis lainnya, seperti perusahaan distributor,
ekspedisi, asuransi, grosir, toko pengecer, dan lain-lain.
Selain itu, kegiatan distribusi produk dapat pula dilakukan secara
langsung oleh produsen kepada konsumen akhir yaitu dengan menggunakan sistem
distribusi direct selling (penjualan langsung). Kegiatan distribusi ini
dilakukan oleh Amway, CNI, Tupperware, Avon, dan perusahaan-perusahaan lainnya
yang tergabung dalam Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI).
Meskipun perusahaan yang melakukan penjualan langsung (direct
selling) menggunakan jasa Point Operator, Stockist, dan lain-lain, tetapi Point
Operator tidak melakukan penambahan harga jual produk yang akan dibeli konsumen
sehingga pada dasarnya konsumen akan tetap membayar harga produk sesuai dengan
yang ditetapkan perusahaan. Hal ini sangat berbeda dengan kegiatan penjualan
tidak langsung di mana anggota saluran distribusi (misalnya toko) melakukan
imbuhan/tambahan harga terhadap harga jual produk yang dipasarkannya.
Penjualan langsung dilakukan pula oleh berbagai perusahaan dengan
menggunakan media televisi (TV Media), Internet (Amazon.com), dan lain-lain.
Pelaksanaan ketiga fungsi dasar bisnis tersebut sangat bergantung
kepada jenis usaha yang dijalankan. Misalnya, kegiatan usaha perdagangan
(trading) tidak melakukan aktivitas mencari dan memperoleh bahan baku
(acquiring raw materials), tetapi perusahaan manufaktur melakukan fungsi
tersebut.
Apabila dilihat dari sisi konsumen sebagai pembeli produk
perusahaan (buyer), maka pembeli produk perusahaan dari segmen business
customers dapat dibagi ke dalam empat kategori, yakni:
· Companies that consume
Apabila sebuah perusahaan membeli produk atau jasa untuk dijadikan sebagai
bagian dari produk akhir perusahaan, maka perusahaan tersebut disebut original
equipment manufacturers (OEM). Misalnya, General Motors membeli komponen
otomotif dari para subkontraktor sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh
GM untuk dirakit dalam mobil yan diproduksinya.
Tetapi pada saat GM membeli mesin fotokopi Xerox untuk digunakan dikantor GM
dam kegiatan administrasi, maka dalam hal ini GM bertindak sebagai pengguna
produk (users).
· Government agencies
Pemerintah merupakan pembeli terbesar produk-produk tertentu yang dihasilkan
perusahaan. Misalnya, pemerintah merupakan pembeli bahan kebutuhan pokok
terbesar untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Indonesia. Demikian pula
pada saat pemerintah menjadi pembeli semen dan bahan bangunan dalam jumlah yang
sangat besar.
· Institutions
Institusi mencakup berbagai organisasi, seperti sekolah (dari mulai taman
kanak-kanak sampai perguruan tinggi), rumah sakit, lembaga keagamaan, sampai
organisasi amal (charitable organizations).
Lembaga pendidikan merupakan pembeli buku, alat tulis, alat peraga edukatif,
kertas. Sedangkan rumah sakit merupakan pembeli produk farmasi, alat kesehatan,
dan lain-lain.
· Resellers
Mencakup berbagai perusahaan yang melakukan pembelian produk dari produsen
untuk dijual kembali kepada konsumen. Misalnya, PT Putri Daya Usaha (PDU) –
distributor produk mi instant dar PT Indofood Sukses Makmur – perusahaan ini
membeli mi dari Indofood untuk dijual kembali kepada maupun toko eceran.
6.
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang
beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh
karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
Beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim,
Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu
:
·
Kejujuran - Banyak orang beranggapan bisnis merupakan
kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya
kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk
unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.
·
Keadilan - Perlakukan setiap orang sesuai haknya.
Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit
memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga
keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang
merugikan konsumen.
·
Rendah Hati - Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan.
Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai
menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada
akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas
kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya
bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya
justru sering kali terbukti buruk.
·
Simpatik - Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan
simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan
orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan
lain-lain.
·
Kecerdasan - Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk
menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,
sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang
pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan
non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
·
Lakukan dengan cara yang baik, lebih
baik atau dipandang baik - Sebagai pebisnis, anda jangan mematok
diri pada aturan-aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma, budaya atau agama
di tempat anda membuka bisnis. Suatu cara yang dianggap baik di suatu Negara
atau daerah, belum tentu cocok dan sesuai untuk di terapkan di Negara atau
daerah lain. Hal ini penting kalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan.
7. Prinsip-prinsip Bisnis
Menurut
salah satu sumber yang penulis kutip ada lima prinsip etika bisnis menurut
Keraf (1994:71-75) diantaranya adalah :
·
Prinsip Otonomi.
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan
kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan
mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga
mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab
seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan,
konsumen, pemerintah, dan masyarakat.
·
Prinsip Kejujuran.
Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak,
mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan.
Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan
penipuan.
·
Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik.
Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau
menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita
minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
·
Prinsip Keadilan. Prinsip
ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana
prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
·
Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip
ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin
diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak
ingin diperlakukan.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bisnis
ialah suatu kegiatan usaha individu atau kelompok terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang atau memberikan jasa dan pelayanan guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dan orang yang
menjalankan kegiatan bisnis dengan uang dan waktunya dan berani menanggung
resiko akan bisnis yang dijalankannya disebut Entrepreneur.
2.
Saran
Jika Anda akan memulai sebuah bisnis lebih baik
pelajari dahulu bentuk-bentuk bisnis, etika bisnis dan prinsip prinsip dalam
berbisnis. Karena untuk menjadi seorang entrepreneur tidaklah mudah,
membutuhkan banyak keterampilan dan kerja keras.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.kurniafm.com/2011/06/definisi-dan-pengertian-bisnis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jenis_bisnis
http://herina-br.blogspot.com/2011/10/pengertian-bisnis-menurut-para-ahli.html
http://uswa-nafisah.blogspot.com/2009/12/fungsi-fungsi-bisnis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://adey-am20.blogspot.com/2010/11/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html