Sistem
akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan
sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001). Sistem
akuntansi tersebut dibuat untuk memenuhi spesifikasi informasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan. Sistem akuntasi juga dibutuhkan oleh para pihak yang
berkepentingan untuk pengambilan keputusan. Pihak yang membutuhkan informasi
sistem akuntansi tersebut adalah manajemen perusahaan.
Tahap-tahap
dalam sistem akuntansi terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah mengenal
bukti-bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan. Kemudian, tahap kedua
adalah mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam bukti-bukti
transaksi kedalam catatan akuntansi. Tahap ketiga meringkas informasi yang
tercantum dalam catatan akuntansi menjadi laporan keuangan. Selanjutnya,
laporan keuangan diberikan kepada manajemen perusahaan.
Saat
ini, sistem akuntansi di Indonesia masih mengacu pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK). PSAK yang berlaku memakai pengakuan pendapatan yang
harus dicatat secara akrual. Pencatatan secara akrual adalah metode yang tidak
memandang arus dana. Selain pengakuan secara akrual, terdapat pula pengakuan
secara kas. Pengakuan secara kas jarang digunakan di Indonesia.
Daftar
Pustaka
Mulyadi.
2001. Sistem Akuntansi. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar