Pages

Rabu, 14 November 2012

Opini Bisnis Internasional "Pizza Hut"

Tugas Personal Pengantar Bisnis No. 2
Dwi Rahmadani (28212052)
1EB12




            Siapa yang tidak tahu Pizza Hut, restoran pizza pertama dan terbesar di Indonesia. Pizza Hut adalah restoran berantai dan waralaba makanan internasional yang mengkhususkan pada pizza. Perusahaan ini pertama kali didirikan di Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1958. Pizza Hut pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984. Dan saat ini, Pizza Hut sudah dapat dengan mudah ditemui di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
            Tidak hanya restoran pizza terbesar di Indonesia, Pizza Hut juga merupakan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir 12.000 restoran dan kios pengantaran di lebih dari 86 negara. Pizza Hut sekarang ini sangat digemari tidak hanya oleh kalangan remaja, tapi juga dari kalangan dewasa dan anak-anak. Terbukti dengan semakin banyaknya pelanggan setia Pizza Hut di Indonesia, padahal sudah banyak restoran pizza lain yang mulai berkembang. Mengapa Pizza Hut dapat berkembang pesat di Indonesia? Pizza Hut memiliki pelayanan yang sangat baik. Jika kita masuk ke salah satu restoran Pizza Hut pasti akan langsung disambut dengan senyuman, cara pelayan berkomunikasi dan berinteraksi dengan pelanggan pun sangat baik. Dan biasannya anak-anak yang datang akan diberikan balon gratis, tentu saja anak-anak akan senang dengan adanya pelayanan ini. Pelayan yang ramah dan baik ini menjadi salah satu nilai plus dari Pizza Hut. Restoran Pizza Hut sekarang sangat mudah ditemui dimana-mana karena memang Pizza Hut membuka cabang dibanyak tempat membuat siapa saja dengan mudah mengunjunginya. Desain tempatnya bagus, bersih dan nyaman membuat pelanggan betah berlama-lama dan tak ragu untuk kembali lagi. Selain pelayanan yang ramah dan tempat yang nyaman, di Pizza Hut juga selalu diadakan pengembangan produk, seperti hidangan yang disajikan sangat beragam dan selalu ada menu baru yang ditawarkan kepada pelanggan, membuat pelanggan tidak bosan makan di Pizza Hut. Pizza Hut sangat memperhatikan keadaan pasar di Indonesia, seperti menyesuaikan produk produknya dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam dengan menyediakan makanan yang menggunakan bahan baku yang dijamin halal. Juga menyesuaikan lidah orang Indonesia dengan mengkombinasikan masakan Indonesia dengan pizza yang kita ketahui adalah masakan barat. Dari segi promosi Pizza Hut juga melakukannya dengan baik dengan memasang iklan iklan menarik di televisi, membuat katalog-katalog menu dan memberikan diskon diskon dan bonus pada keadaan tertentu. Pizza Hut juga menyediakan PHD atau Pizza Hut Delivery, jadi jika kita benar benar sibuk dan tidak bisa pergi langsung kerestorannya kita bisa memesan secara delivery atau pesan antar, kita hanya cukup menelfon maka pizza akan diantar kerumah.
            Dengan makanan yang berkualitas, enak dan cepat juga berbagai pelayanan, kenyamanan dan kemudahan yang diberikan Pizza Hut itu tidak heran kalau Pizza Hut berkembang pesat dalam industri pengolahan makanan dan diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Makalah Bisnis


Tugas Personal Pengantar Bisnis No. 1
Dwi Rahmadani (28212052)
1EB12





Pengantar Bisnis

“Bisnis”
 
      Disusun oleh :

      Dwi Rahmadani
      (28212052)
       1EB12


         Universitas Gunadarma
        2012/2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas limpahan anugerah yang telah diberikan-Nya, kami mampu menyelesaikan makalah ini. Lebih lanjut lagi, makalah memuat hal-hal mengenai BISNIS.

Pada kesempatan ini izinkanlah saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wuri Purnamasari selaku dosen pembimbing Pengantar Bisnis yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, melatih dan membantu saya , sehingga saya mampu menyelesaikan makalah  ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kesalahan-kesalahan atau kekeliruan baik dalam hal bahasa ataupun cara penulisan penelitian ini. Untuk itu, segala ide, saran maupun kritik yang bersifat membangun, sangat saya harapkan untuk menyempurnakan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


                                                                                     Depok, 14 November  2012       



                                                       Dwi Rahmadani






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………  

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. 

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………....
1.     Latar Belakang............................................................................................................
2.     Rumusan Masalah.......................................................................................................
3.     Tujuan Penelitian........................................................................................................
4.     Manfaat Penelitian......................................................................................................

BAB II ISI …………………..…………………………………………………….…....
1.     Pengertian Bisnis....................................................................................................
2.     Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli.........................................................................
3.     Jenis-jenis Bisnis ………………...............................................................................
4.     Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis.............................................................................
5.     Fungsi-fungsi Bisnis ………………………………………………………………..
6.     Etika Bisnis ………………………………………………………………………..
7.     Prinsip-prinsip Bisnis ……………………………………………………………...

BAB III PENUTUP ......................................................................................................  
1.     Kesimpulan.................................................................................................................
2.     Saran...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...…………….. 



 
BAB I
PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang
Dewasa ini, sudah banyak sekali bentuk bentuk bisnis yang dapat kita temui, seperti bisnis manufaktur, bisnis jasa, bisnis informasi sampai bisnis transportasi. Pada dasarnya tujuan bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan, dengan cara menjual barang atau memberikan jasa pelayanan kepada orang lain ataupun mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya yang ada menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
Dalam era globalisasi ini, kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan pengelola bisnis tersebut akan mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau modal yang mereka telah mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti contohnya koperasi. Contoh bisnis seperti ini berkaitan dengan sistem sosialistik, tidak seperti bisnis besar pada umumnya yang kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, perusahaan besar, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Perlu diketahui bahwa bisnis juga memiliki nilai-nilai etika yang tidak boleh dilanggar dan prinsip-prinsip dalam menjalankannya. Nilai-nilai etika yang penting untuk diperhatikan  antara lain, kejujuran, keadilan, rasa simpati, rendah hati, dan kecerdasan. Dengan memperhatikan etika dan prinsipnya diharapkan dunia perbisnisan akan lebih maju, disamping memperoleh keuntungan juga dapat memajukan usaha dan memakmurkan pekerjanya.

2.       Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian dari bisnis?
2.     Apa saja jenis-jenis bisnis?
3.     Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis?

3.       Tujuan Penulisan
1.     Untuk memberikan informasi tentang bisnis
2.     Sebagai syarat dalam pemenuhan tugas Pengantar Bisnis.
3.     Untuk mengetahui pengertian bisnis dan jenis-jenisnya.

4.       Manfaat Penulisan

1.     Agar mengetahui pengertian bisnis berikut dengan contoh-contohnya.
2.     Agar mengetahui etika etika yang terdapat dalam bisnis.
3.     Agar mahasiswa dapat memahami dan memanfaatkannya dalam praktek bisnisnya sendiri.



 

BAB II
ISI

1.    Pengertian Bisnis
            Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

            Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.

            Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis pertelevisian.” Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi “bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.

2.    Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli
·       Huat, T Chwee (1990)
Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.

·       Steinford ( 1979)
Business is an institution which produces goods and services demanded by people.” Artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

·       Griffin dan ebert (1996)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.

·       Hughes dan Kapoor
“Business is an organization that provides goods or services in order toearn provit”. Sejalan dengan definisi tersebut, aktifitas bisnis melalui penyediaan barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan profit (laba). Suatu perusahaan dikatakan menghasilkan laba apabila total penerimaan pada suatu periode (Total Revenues) lebih besar dari total biaya (Total Costs) pada periode yang sama. Laba merupakan daya tarik utama untuk melakukan kegiatan bisnis, sehingga melalui laba pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya untuk meningkatkan laba yang lebih besar.

·       Allan Afuah (2004)
“Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term business refer to all such efforts within a society or within an industry. Maksudnya Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur.

·       Glos, Steade dan Lowry (1996)
Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

·       Musselman dan Jackson (1992)
Bisnis adalah jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

·       Mahmud Machfoed
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

·       Brown dan Petrello (1976)
“Business is an institution which produces goods and service demanded by people.” Artinya  bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.

3.    Jenis-jenis Bisnis
·       Monopsoni
            Monopsoni adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI

·       Monopoli
            Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di
pasar gelap

·       Oligopoli
Oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

·       Oligopsoni
                 Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

4.    Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum, yaitu:

  • Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

  • Persekutuan
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
  • Perseroan
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
  • ·        Koperasi
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan:
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

5.    Fungsi-fungsi Bisnis

Menurut Steinhoff (1979: 17), fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat
dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar yaitu:

·       Acquiring raw materials
Pabrik mi instan tidak akan dapat melakukan kegiatan produksi mi instan seandainya tidak ada bahan baku tepung terigu yang terbuat dari bahan baku gandum. Pabrik mobil tidak akan dapat memproduksi mobil seandainya tidak ada perusahaan peleburan baja yang menyuplai kebutuhan baja bagi industri mobil. Demikian pula seorang akuntan tidak akan mampu melakukan aktivitas audit seandainya dia tidak pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Contoh-contoh tersebut di atas memperlihatkan fungsi bisnis yang pertama, yaitu memperoleh baku.

·       Manufacturing raw materials into products
Setelah bahan baku diperoleh, perusahaan akan mengolah bahan baku tersebut menjadi produk. Kembali pada contoh di atas, perusahaan mi instan akan mengolah bahan baku tepung terigu menjadi mi instan dengan diberi berbagai variasi bumbu, seperti mi instan rasa kari ayam, rasa soto, mi goreng, dan lain-lain.

·       Distributing products to consumers
Produk yang dihasilkan perusahaan selanjutnya didistribusikan kepada konsumen. Kegiatan distribusi produk dari produsen kepada konsumen melibatkan berbagai perusahaan bisnis lainnya, seperti perusahaan distributor, ekspedisi, asuransi, grosir, toko pengecer, dan lain-lain.


Selain itu, kegiatan distribusi produk dapat pula dilakukan secara langsung oleh produsen kepada konsumen akhir yaitu dengan menggunakan sistem distribusi direct selling (penjualan langsung). Kegiatan distribusi ini dilakukan oleh Amway, CNI, Tupperware, Avon, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI).
Meskipun perusahaan yang melakukan penjualan langsung (direct selling) menggunakan jasa Point Operator, Stockist, dan lain-lain, tetapi Point Operator tidak melakukan penambahan harga jual produk yang akan dibeli konsumen sehingga pada dasarnya konsumen akan tetap membayar harga produk sesuai dengan yang ditetapkan perusahaan. Hal ini sangat berbeda dengan kegiatan penjualan tidak langsung di mana anggota saluran distribusi (misalnya toko) melakukan imbuhan/tambahan harga terhadap harga jual produk yang dipasarkannya.
Penjualan langsung dilakukan pula oleh berbagai perusahaan dengan menggunakan media televisi (TV Media), Internet (Amazon.com), dan lain-lain.
Pelaksanaan ketiga fungsi dasar bisnis tersebut sangat bergantung kepada jenis usaha yang dijalankan. Misalnya, kegiatan usaha perdagangan (trading) tidak melakukan aktivitas mencari dan memperoleh bahan baku (acquiring raw materials), tetapi perusahaan manufaktur melakukan fungsi tersebut.
Apabila dilihat dari sisi konsumen sebagai pembeli produk perusahaan (buyer), maka pembeli produk perusahaan dari segmen business customers dapat dibagi ke dalam empat kategori, yakni:

·       Companies that consume
Apabila sebuah perusahaan membeli produk atau jasa untuk dijadikan sebagai bagian dari produk akhir perusahaan, maka perusahaan tersebut disebut original equipment manufacturers (OEM). Misalnya, General Motors membeli komponen otomotif dari para subkontraktor sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh GM untuk dirakit dalam mobil yan diproduksinya.
Tetapi pada saat GM membeli mesin fotokopi Xerox untuk digunakan dikantor GM dam kegiatan administrasi, maka dalam hal ini GM bertindak sebagai pengguna produk (users).

·       Government agencies
Pemerintah merupakan pembeli terbesar produk-produk tertentu yang dihasilkan perusahaan. Misalnya, pemerintah merupakan pembeli bahan kebutuhan pokok terbesar untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Indonesia. Demikian pula pada saat pemerintah menjadi pembeli semen dan bahan bangunan dalam jumlah yang sangat besar.

·       Institutions
Institusi mencakup berbagai organisasi, seperti sekolah (dari mulai taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi), rumah sakit, lembaga keagamaan, sampai organisasi amal (charitable organizations).
Lembaga pendidikan merupakan pembeli buku, alat tulis, alat peraga edukatif, kertas. Sedangkan rumah sakit merupakan pembeli produk farmasi, alat kesehatan, dan lain-lain.

·       Resellers
Mencakup berbagai perusahaan yang melakukan pembelian produk dari produsen untuk dijual kembali kepada konsumen. Misalnya, PT Putri Daya Usaha (PDU) – distributor produk mi instant dar PT Indofood Sukses Makmur – perusahaan ini membeli mi dari Indofood untuk dijual kembali kepada maupun toko eceran.

6.    Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.

Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.

Beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :
·        Kejujuran - Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.
·        Keadilan - Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.
·        Rendah Hati - Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
·        Simpatik - Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di depan klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.
·        Kecerdasan - Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.
·        Lakukan dengan cara yang baik, lebih baik atau dipandang baik - Sebagai pebisnis, anda jangan mematok diri pada aturan-aturan yang berlaku. Perhatikan juga norma, budaya atau agama di tempat anda membuka bisnis. Suatu cara yang dianggap baik di suatu Negara atau daerah, belum tentu cocok dan sesuai untuk di terapkan di Negara atau daerah lain. Hal ini penting kalau ingin usaha berjalan tanpa ada gangguan.

7.    Prinsip-prinsip Bisnis
Menurut salah satu sumber yang penulis kutip ada lima prinsip etika bisnis menurut Keraf (1994:71-75) diantaranya adalah :
·       Prinsip Otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan bertindak menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab. Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat.
·       Prinsip Kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
·       Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain, dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
·       Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang sama nilainya.
·       Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.





BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu atau kelompok terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang atau memberikan jasa dan pelayanan guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dan orang yang menjalankan kegiatan bisnis dengan uang dan waktunya dan berani menanggung resiko akan bisnis yang dijalankannya disebut Entrepreneur.

2.     Saran
Jika Anda akan memulai sebuah bisnis lebih baik pelajari dahulu bentuk-bentuk bisnis, etika bisnis dan prinsip prinsip dalam berbisnis. Karena untuk menjadi seorang entrepreneur tidaklah mudah, membutuhkan banyak keterampilan dan kerja keras.

                                   






DAFTAR PUSTAKA

http://www.kurniafm.com/2011/06/definisi-dan-pengertian-bisnis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Jenis_bisnis
http://herina-br.blogspot.com/2011/10/pengertian-bisnis-menurut-para-ahli.html
http://uswa-nafisah.blogspot.com/2009/12/fungsi-fungsi-bisnis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://adey-am20.blogspot.com/2010/11/prinsip-prinsip-etika-bisnis.html




 

Template by BloggerCandy.com